Cara Mengelola Perpustakaan Sekolah
Cara Mengelola Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sebagai jantungnya sekolah seyogyanya dikelola dengan baik. Salah satu rujukan yang bisa dipakai adalah buku Panduan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama dari Kemdikbud yang disusun oleh Sukarjono dan Wahyudiati serta ditelaah oleh Irene Susida W. Dengan mempelajari panduan ini, diharapkan tenaga perpustakaaan akan dapat mengelola perpustakaan baik secara manual maupun terotomasi sesuai dengan kaidah pengelolaan perpustakaan yang umum dilakukan.Manajemen Perpustakaan
Sebagai sumber informasi dan sumber pengetahuan, perpustakaan sekolah hendaknya memiliki visi yang selaras dengan visi sekolah. Kebijakan perpustakaan sebagai jabaran dari visi haruslah memperhatikan berbagai aspek seperti kebutuhan serta kemampuan yang dimiliki sekolah. Kebijakan perpustakaan ini harus melibatkan seluruh komponen sekolah serta dipahami oleh semua pihak. Sehingga perpustakaan bukan sekedar gedung yang besar tetapi sunyi tetapi memang benar-benar menjadi jantungnya atau pusatnya sekolah.
Sumber daya yang dimiliki sekolah meliputi 1) pendanaan dan anggaran; 2) lokasi; 3) ruang; 4) pemanfaatan teknologi informasi; dan 5) ketenagaan.
Tahapan-tahapan dalam melakukan tata kelola perpustakaan meliputi 1) pengembangan koleksi perpustakaan; 2) pengorganisasian informasi (pengolahan bahan perpustakaan), 3) pemanfaatan perpustakaan; serta 4) perpustakaan berbasis TIK.
Secara ringkas dapat dituliskan ada 3 tahap pengelolaan perpustakaan yaitu pengembangan, pengorganisasian informasi, dan pemanfaatan.
Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan meliputi 4 tahap, yaitu :
1. Seleksi bahan perpustakaan
2. Pengadaan bahan perpustakaan
3. Penyiangan koleksi
4. Perawatan koleksi
5. pemeliharaan koleksi
Dalam melakukan seleksi kita bisa menggunakan berbagai alat bantu seperti katalog penerbit, daftar buku IKAPI, bibliografi, daftar buku, dan lainnya. Untuk terbitan luar negeri, bisa digunakan books in print, katalog, ulrich's international periodical's directory dan internet tentunya.
Pengelola perpustakaan juga harus memahami berbagai jenis koleksi perpustakaan yang meliputi :
a. Buku (buku teks, buku penunjang, bacaan, buku referensi dan buku biografi).
b. Terbitan berkala
c. Bahan kartografi
d. Audio visual
e. Multimedia
Jadi jenis koleksi perpustakaan bisa berbentuk media cetak maupun elektronik. Sedangkan genre-nya bisa fiksi maupun nonfiksi.
Pengorganisasian Informasi
Pengorganisasian informasi meliputi :
1. Inventarisasi
2. Katalogisasi
3. Klasifikasi
4. Pasca Katalogisasi
Untuk proses katalogisasi kita bisa menggunakan Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification/DDC). Klasifikasi dengan menggunakan DDC umum dipakai di Indonesia serta mudah dilakukan meskipun membutuhkan ketelatenan tersendiri.
Secara ringkasnya skema DDC adalah sebagai berikut.
Ringkasan pertama (Kelas utama)
000 - Karya umum
100 - Filsafat, Psikologi dan disiplin terkait
200 - Agama
300 - Ilmu-Ilmu Sosial
400 - Bahasa
500 - Ilmu-Ilmu Murni
600 - Ilmu-Ilmu Terapan
700 - Kesenian
800 - Kesusastraan
900 - Geografi Umum dan sejarah serta cabangnya
Untuk ringkasan berikutnya seperti seratus divisi maupun seribu seksi bisa dilihat lebih lanjut di panduan DDC tersebut.
Dalam penentuan klasifikasi ini perlu dilakukan analisis subjek dilakukan dengan memperhatikan isi dan kandungan buku dalam berbagai subjek yaitu subjek dasar, subjek sederhana, subjek majemuk, serta subjek kompleks. Dalam subyek kompleks dikenal fase (hubungan antara subjek-subjek) yang meliputi fase alat, fase bias, fase pengaruh, dan fase perbandingan.
Contoh :
- Buku yang berjudul "Penggunaan Komputer Dalam Kelas", akan ditempatkan pada subjek KELAS KOMPUTER atau PROSES BELAJAR MENGAJAR.
- Buku berjudul "Internet untuk Siswa SLTP", maka tempat subjeknya pada INTERNET.
- Buku yang berjudul "Pengaruh Pemberian Pupuk Urea bagi Tanaman Jagung", maka tempatkan subjeknya pada TANAMAN JAGUNG.
Pemanfaatan Perpustakaan
Ada 3 sistem layanan perpustakaan, yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem campuran. Ketiga jenis layanan itu tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing yang dapat ditentukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tiap-tiap perpustakaan.
Jenis layanan yang disediakan perpustakaan bisa dalam bentuk layanan sirkulasi maupun layanan referensi. Dalam menyelenggarakan layanan sirkulasi perlu diperhatikan hal-hal berikut : 1) administrasi keanggotaan; 2) peraturan perpustakaan; 3) cara pencatatan denda; 4) perlengkapan layanan sirkulasi; 5) proses peminjaman buku; serta 6) proses pengembalian buku.
Perpustakaan Berbasis TIK
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan salah satunya untuk melakukan berbagai kegiatan otomatisasi. Kegiatan otomatisasi ini tentunya diawali dengan menginput data koleksi dan input data anggota. Setelah itu bisa dilakukan pencetakan (label, barcode, katalog), pencetakan kartu anggota serta melakukan sirkulasi otomatis yang meliputi peminjaman dan pengembalian.
Demikian sekilas mengenai tata kelola perpustakaan dengan mengacu pada buku panduan dari Kemdikbud. Pengelolaan perpustakaan ini pada dasarnya meliputi manajemen perpustakaan, pengembangan koleksi perpustakaan, pengorganisasian informasi, pemanfaatan perpustakaan, serta pemanfaatan TIK untuk otomatisasi perpustakaan.
Sumber Referensi :
Leave a Comment