Penulisan Soal Penilaian Ganda Sesuai Kaidah Puspendik
Penulisan Soal Penilaian Ganda Sesuai Kaidah Puspendik
Materi penulisan soal ini sudah berulang kali ditampilkan dalam berbagai kesempatan serta mudah didapatkan di internet. Tetapi, agar lebih mudah menemukannya maka materi-materi pembinaan untuk guru ini akan dipostingkan secara bertahap.Bagan Pengembangan Soal Puspendik |
Tahapan pengembangan bank soal meliputi: 1) Penyusunan kisi-kisi; 2) Penulisan soal; 3) Review dan Revisi (Telaah dan Perbaikan); 4) Perakitan soal. 5) Uji coba soal; 6) Analisis kuantitatif; dan 7) Seleksi soal.
Dalam praktik pelatihan untuk guru, tidak selengkap seperti bagan di atas, tetapi fokus pada penyusunan kisi-kisi, penulisan soal, serta tahap revidew dan revisi. Untuk selanjutnya, perlu juga dilakukan pelatihan analisis kuantitatif secara sederhana berbasis excel atau menggunakan program yang sudah banyak beredar, misalnya Anates, Bigsteps, Winsteps, Quest, Conquestuest maupun RUMM.
Penyusunan Kisi-Kisi
Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks sebagai berikut. Komponen matriks terdiri dari kompetensi dasar, kelas dan semester, materi, indikator, level kognitif, dan nomor soal.
Pada komponen indikator perhatikan 3 hal berikut yaitu subjek, perilaku yang akan diukur, dan kondisi/konteks/stimulus.
Contoh :
Kondisi/konteks/stimulus : Disajikan gambar letak benda dan jarak bayangan benda pada lensa. Bila benda digeser mendekati/menjauhi lensa,
Subjek : peserta didik
Perilaku : dapat menghitung jarak bayangan benda pertama dengan jarak bayangan benda setelah benda digeser
Sehingga indikatornya dapat dituliskan sebagai berikut:
Disajikan gambar letak benda dan jarak bayangan benda pada lensa. Bila benda digeser mendekati/menjauhi lensa, peserta didik dapat menghitung jarak bayangan benda pertama dengan jarak bayangan benda setelah benda digeser
Kaidah Penulisan Soal
Kaidah penulisan soal meliputi komponen materi, konstruksi, dan bahasa yang dapat diuraikan sebagai berikut :
❑ Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
❑ Konstruksi
1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relative sama.
6. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di
atas salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
9. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
❑ Bahasa
1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
2. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan
untuk daerah lain atau nasional.
3. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian.
Hal-hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal:
1. Soal tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, antargolongan (SARA).
2. Soal tidak boleh bermuatan politik, pornografi, promosi produk komersil (iklan)
atau instansi (nama sekolah, nama wilayah), kekerasan, dan bentuk lainnya yang
dapat menimbulkan efek negatif atau hal-hal yang dapat menguntungkan atau
merugikan kelompok tertentu.
Dengan banyaknya kaidah tersebut, kita fokus pada kaidah yang pertama yaitu soal sesuai indikator. Ketika soal sudah sesuai indikator baru kita lihat kaidah berikutnya. Sedangkan jika kaidah ini tak terpenuhi soal harus diganti dulu.
Kaidah yang kedua bahwa jawaban soal harus logis dan homogen berarti pilihan jawaban yang dibuat tidak asal membuat kombinasi dalam pengecohnya. Tetapi, setiap opsi jawaban ada alurnya. Opsi jawaban salah, bukan karena hasil kira-kira atau sekedar membuatnya menjadi sekedar variasi.
Kaidah ketiga yaitu hanya boleh ada satu jawaban yang benar dan paling benar artinya opsi-opsi jawaban tidak membingungkan karena dibingungkan ada 2 jawaban atau lebih yang mirip-mirip bahkan secara esensi sama.
Ketiga hal itu yang harus dipegang baik-baik sebelum melihat dari kaidah konstruks atau bahasa. Melanggar kaidah pertama jelas soal harus diganti. Melanggar kaidah 2 dan 3 maka opsi jawaban yang harus diganti. Sedangkan untuk kaidah lainnya bersifat revisi semata. (Beda ya antara diganti dengan revisi?).
Leave a Comment